Di tengah banyaknya galeri yang gulung tikar disebabkan oleh seretnya perputaran roda bisnis seni rupa Indonesia, Nicolaus F Kuswanto atau yang akrab disapa Nico, justru menggunakan kesempatan ini untuk membuka sebuah galeri yang ia beri nama sebagai Galeri Zen1. Galeri yang terletak di kawasan Tuban-Bali ini akan dibuka Sabtu, 07 Maret 2020, dengan memberikan ruang kepada perupa-perupa terpilih untuk tampil menunjukkan kelihaian guratan tangannya di sebuah kanvas putih bersih. Dan bukan hanya itu, sejumlah perupa pun tertantang untuk menghiasi galeri ini dengan menggunakan medium lain, seperti instalasi, patung dan juga mural. Atmi Kristiadewi, Bambang Adi Pramono, Dodit Artawan, Gede Jaya Putra, Hanh (Heart Lab), Inda Bagus Indra, Ida Bagus Putu Purwa, Ketut Sugantika, Kun Adnyana, Maureno Kustarjo, Michael Palinglingan, Nyoman Sujana Kenyem, Putu Bonuz, Sutjipto Adi, Teja Astawa, uuk Paramatha, V Dedy Reru, Wai, Waka adalah perupa-perupa yang karyanya berhasil dipamerkan pada acara ini.

Di dalam dunia seni rupa di Bali, tentu tidak asing dengan nama Nico. Nico yang merupakan owner Galeri Zen1 ini aktif membikin program-progran pameran, menjalin kemitraan dengan seniman hingga memasarkan karya di galeri-galeri yang pernah dikelolanya dulu. Yang ditampilkan bukan hanya karya perupa muda, tetapi juga perupa senior ternama. Tidak hanya perupa dari Bali, tetapi juga perupa dari luar pulau. Tidak saja perupa Indonesia, tetapi juga perupa mancanegara. Pria yang sempat memenejeri galeri-galeri ternama ini memang telah lebih dulu menunjukan passion yang kuat terhadap seni rupa tanah air. Arief Bagus Prasteyo, penulis ternama yang turut dilibatkan dalam mengapresiasi pameran ini menyatakan kedekatannya dengan Nico. “Sudah lebih satu decade saya mengenal Nico. Ia kerap kali meminta saya sebagai curator dalam setiap pameran lukisan yang dipersiapkannya. Sejak itu, hubungan baik kami berkanjut. Saya hampir selalu terlibat, sebagai curator atupun penulis, dalam puluhan pameran seni rupa yang terlahir dari tangan dingin Nico, di Bali maupun Jakarta.” Tegasnya.

Acara yang akan dimulai pada pukul 18.00 wita ini sekaligus merupakan perayaan dalam rangka pembukaan Galeri Zen1 ini. Kata Zen1, yang diangkat menjadi nama galeri ini bisa dibaca “Seni”. Unsur “Zen” tentu mengacu pada payung bisnis Zen Nagrisco Utama, yang merupakan nama besar dari perusahaan yang dimiliki oleh Nico, yang bergerak di bidang pengiriman barang (Zen Express), dan pembingkaian lukisan (Zen Agung Frame. Di samping itu, angka 1 pada kata Zen1, merupakan lambing dari cita-cita untuk menjadi galeri nomer 1. “Menjadi yang terbaik, luhur, dengan harapan kami tampil dengan kemaksimalan. To be the best of the best.” Seru Nico.
Ditenagai oleh api kecintaannya terhadap seni rupa dan kecakapan membangun relasi dengan perupa dan kolektor, bisa jadi, Galeri Zen1 ini dapat nyata menjalani esensi Zen yang berkembang, yaitu membangkitkan kesadaran dan kekinian akan sebuah karya, yang melampuai pikiran dan penciptaan itu sendiri.

 

Di tengah banyaknya galeri yang gulung tikar disebabkan oleh seretnya perputaran roda bisnis seni rupa Indonesia, Nicolaus F Kuswanto atau yang akrab disapa Nico, justru menggunakan kesempatan ini untuk membuka sebuah galeri yang ia beri nama sebagai Galeri Zen1. Galeri yang terletak di kawasan Tuban-Bali ini akan dibuka Sabtu, 07 Maret 2020, dengan memberikan ruang kepada perupa-perupa terpilih untuk tampil menunjukkan kelihaian guratan tangannya di sebuah kanvas putih bersih. Dan bukan hanya itu, sejumlah perupa pun tertantang untuk menghiasi galeri ini dengan menggunakan medium lain, seperti instalasi, patung dan juga mural. Atmi Kristiadewi, Bambang Adi Pramono, Dodit Artawan, Gede Jaya Putra, Hanh (Heart Lab), Inda Bagus Indra, Ida Bagus Putu Purwa, Ketut Sugantika, Kun Adnyana, Maureno Kustarjo, Michael Palinglingan, Nyoman Sujana Kenyem, Putu Bonuz, Sutjipto Adi, Teja Astawa, uuk Paramatha, V Dedy Reru, Wai, Waka adalah perupa-perupa yang karyanya berhasil dipamerkan pada acara ini.

Di dalam dunia seni rupa di Bali, tentu tidak asing dengan nama Nico. Nico yang merupakan owner Galeri Zen1 ini aktif membikin program-progran pameran, menjalin kemitraan dengan seniman hingga memasarkan karya di galeri-galeri yang pernah dikelolanya dulu. Yang ditampilkan bukan hanya karya perupa muda, tetapi juga perupa senior ternama. Tidak hanya perupa dari Bali, tetapi juga perupa dari luar pulau. Tidak saja perupa Indonesia, tetapi juga perupa mancanegara. Pria yang sempat memenejeri galeri-galeri ternama ini memang telah lebih dulu menunjukan passion yang kuat terhadap seni rupa tanah air. Arief Bagus Prasteyo, penulis ternama yang turut dilibatkan dalam mengapresiasi pameran ini menyatakan kedekatannya dengan Nico. “Sudah lebih satu decade saya mengenal Nico. Ia kerap kali meminta saya sebagai curator dalam setiap pameran lukisan yang dipersiapkannya. Sejak itu, hubungan baik kami berkanjut. Saya hampir selalu terlibat, sebagai curator atupun penulis, dalam puluhan pameran seni rupa yang terlahir dari tangan dingin Nico, di Bali maupun Jakarta.” Tegasnya.

Acara yang akan dimulai pada pukul 18.00 wita ini sekaligus merupakan perayaan dalam rangka pembukaan Galeri Zen1 ini. Kata Zen1, yang diangkat menjadi nama galeri ini bisa dibaca “Seni”. Unsur “Zen” tentu mengacu pada payung bisnis Zen Nagrisco Utama, yang merupakan nama besar dari perusahaan yang dimiliki oleh Nico, yang bergerak di bidang pengiriman barang (Zen Express), dan pembingkaian lukisan (Zen Agung Frame. Di samping itu, angka 1 pada kata Zen1, merupakan lambing dari cita-cita untuk menjadi galeri nomer 1. “Menjadi yang terbaik, luhur, dengan harapan kami tampil dengan kemaksimalan. To be the best of the best.” Seru Nico.
Ditenagai oleh api kecintaannya terhadap seni rupa dan kecakapan membangun relasi dengan perupa dan kolektor, bisa jadi, Galeri Zen1 ini dapat nyata menjalani esensi Zen yang berkembang, yaitu membangkitkan kesadaran dan kekinian akan sebuah karya, yang melampuai pikiran dan penciptaan itu sendiri.