This post is also available in: English

Ida Bagus Oka Wirjana  photos by Doddy Obenk

[VIDEO]

Blangsinga Bali, 1929

Sejak masih sangat belia Ida Bagus sudah belajar menari Baris di bawah bimbingan pamannya Ida Bagus Kompiang. Sebelum penjajahan Jepang beliau tinggal di Tabanan dan selalu melihat Sang Maestro I Ketut Marya menari dan mengajarkan tari Kebyar duduk.

‘Menari merupakan jalan hidupku untuk melakukan Bhakti, menurut Bapak Soekarno, jika diberi umur panjang carilah kekayaan, kaya akan sahabat’

Ida Bagus sangat terinspirasi tarian Kebyar duduk yang diciptakan oleh I Ketut Maria, sehingga sampai tersurat dalam hatinya. Dalam perkembangannya dalam menari Kebyar duduk, Ida Bagus banyak mendapatkan bimbingan dari tokoh-tokoh kesenian di Gianyar seperti Anak Agung Gede (Puri Sukawati), Cokorde Oka (Puri Singapadu), Bapak Geriya, dan Bapak Geredek (Singapadu).

Ida Bagus banyak mendapatkan undangan untuk menari dari desa ke desa dalam upacara keagamaan dan upaacara adat lainnya, sehingga nama beliau lebih di kenal dengan Ida Bagus Blangsinga. Beliau menari di Istana kepresidenan masa Soekarno dan menjadi duta negara dalam kunjungan di Eropa, Asia, Amerika, dan Jepang.

Dalam masyarakat Hindu tari-tarian merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi. Ida Bagus dengan Kebyar duduknya yang sudah disempurnakan merupakan persembahan yang luar biasa. Mesesangi adalah janji yang dilakukan oleh seseorang kepada Tuhannya dalam bentuk persembahan. Sebelum Ida Bagus menjalani tugas sebagai duta negara, hampir di setiap desa di Bali meminta Beliau untuk menarikan tari Kebyar Duduk sebagai persembahan untuk memenuhi janji mereka terhadap Sang Hyang Widhi, Mesesangi.

[srizonfbalbum id=4]