This post is also available in:
Banyak kebudayaan di Asia Tenggara memiliki beragam versi dan interpretasi dari Ramayana. Arti Ramayana adalah “Perjalanan Rama”, mengajarkan kita tentang karakter yang ideal seperti: raja, hamba, ayah, istri, dan sebagainya. Seperti semua versi dari epik Ramayana, di Indonesia berdasarkan atas karakter Rama. Banyak karakter seperti: Sita istri Rama, Rahwana lawannya Rama, Laksmana saudaranya Rama, adalah karakter yang sama dengan versi aslinya. Dalam versi Indonesia terdapat banyak karakter yang unik dan berbeda. Ada jiwa yang berbeda, Dewi, pelayan, raksasa, dan tempat di mana cerita berlangsung. Tradisi Wayang Wong Tejakula, Bali mengambil bentuk karakter yang dilakukan dengan menggunakan topeng.Karena kebiasaan dan cara belajar menggunakan lisan, kita tidak dapat memiliki informasi yang tepat tentang asal-usul sejarah Wayang Wong ini. Namun disetiap upacara keagamaan isi cerita ramayana ini selalu dipentaskan.
Kisah Ramayana versi asli berakhir ketika Rama menang atas Rahwana dan membebaskan Sita. Dalam versi di Bali cerita masih berlanjut, banyak cerita tentang peristiwa yang telah terjadi setelah perang. Cerita Ramayana ini terwakili dalam pementasan yang sakral. Wayang Wong sering dilakukan selama perayaan upacara keagamaan di Bali. Tejakula terdapat beberapa pura yang selalu mementaskan drama seni tari Wayang Wong, dimana sangat khusus dalam gaya tarian mereka dalam pengabdian terhadap cerita dari epik Ramayana.
Sumber referensi untuk membuat koreografi pertunjukan buku-buku dari Ramayana yang ditulis dalam bahasa Sanskerta. Dialog di Wayang Wong dituturkan menggunakan bahasa tradisional Bali Kawi (halus), tetapi selalu ada interpreter / pelayan yang menjelaskan untuk penonton apa yang terjadi antara karakter.
Setiap cerita yang ditampilkan adalah pelajaran, dan mewujudkan pertempuran abadi antara kebaikan dan kejahatan, ego dan karakter tanpa pamrih. Dalam agama Hindu Bali, diyakini bahwa alam semesta ditempati dengan segala macam ruh, baik dan buruk yang dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang, dan membuat mereka melakukan perbuatan baik atau buruk. Ditampilkan karakter yang menunjukkan sisi buruk dan membawanya menjadi kebaikan. Mengambil cerita dari Ramayana yang membawa sifat keTuhanan menang atas kejahatan, melalui pahlawan dan utusan Sang Pencipta.
Rama adalah penjelmaan Dewa Wisnu, Dewi Durga adalah ibu dari Ganesha.Cerita yang disampaikan lewat pementasan merupakan pelajaran dan pengalaman. Penjiwaan para penari dalam pencapaian karakter dari cerita Ramayana, menciptakan suatu bentuk seni untuk mendekati sifat kerohanian.
BUKU SUDAH BISA DIPESAN MELALUI ;
[eBook]
PayHip
Google Books
SCOOP
[Print]
Tokopedia
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut,Akar Media
Anda Bicara