This post is also available in:
“Mengubah produkproduk tradisi menjadi lebih modern tanpa meninggalkan identitasnya”
Adhi Nugraha sangat peduli terhadap kondisi barang kerajinan khas Indonesia. Menurutnya, kerajinan khas Indonesia kurang tersentuh denganhal-hal detail seperti kualitas produk, desain, dan pengemasan yang cantik. Akibatnya, produk kerajinan Indonesia kalah bersaing dengan kerajinan dari luar negeri.
Tradisi (BahasaLatin:traditio,”diteruskan”)atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupansuatukelompokmasyarakat,biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Adhi Nugraha menciptakan sebuah metode yang berfungsi sebagai alat bagi para seniman, pengrajin, desainer,dan mahasiswa desain seni, untuk membantu mereka mengubah banyak aspek tradisi menjadi produk baru. Alat ini beroperasi dengan mengatur lima komponen tradisi dan modern, yaitu teknik, konsep, utilitas, struktur, dan material (ATUMICS – Technique, Concept, Utility, Structure dan Material) dalam menghasilkan variasi yang kaya dari objek baru, perpaduan yang lama dan yang baru; dalam bentuk baru, fungsi baru, atau konteks baru. Saat merancang produk baru yang terinspirasi dari tradisi, alat ini memberi arahan kepada desainer kepada komponen-komponen yang terlibat, factor apa saja yang dipertimbangkan, elemen tradisional apa saja yang bisa digunakan dalam produk baru tersebut, serta bagaimana menggabungkan elemen tradisional dengan element modern.
“Batok Kelapa Bahan Baku natural yang indah dan modern.”
Gagasan awal untuk mengangkat kembali bahan baku tradisional dan alami yaitu batok kelapa yang sejak jaman dulu dipakai oleh masyarakat Indonesia, supaya diperkenalkan kembali ke jaman sekarang yang lebih modern dan maju. Gagasan ini timbul karena banyak bahan baru industry seperti plastic dan logam, dimana diketahui bahwa plastic menjadi salah satu problem lingkungan. Adhi Nugraha mempelajari dan mengamati bahwa materi batok kelapa ini memiliki keunikan sifat yang kedap air dan keindahan.
Adhi Nugraha merancang ulang dan pertama kali memperkenalkan kembali produk ini dengan menggunakan batok kelapa di masyarakat modern di Finlandia, Eropa. Produk ini mendapat banyak tanggapan yang sangat positif dikarenakan dari bahan dan bentuknya. Produk yang di jual adalah sendok buat salad yang lebih dekat dengan gaya hidup masyarakat modern disana.
Designer: Adhi Nugraha
http://www.adhinugraha.com/Adhi Nugraha adalah seorang pakar dalam bidang desain produk. Mulai secara profesional mengembangkan desain produk di Indonesia sejak tahun 1990 dimana bersama teman-temannya membangun Lembaga Bantuan Desain. Lahir di Jakarta pada tahun 1965, setelah lulus dari SMA di Jakarta Adhi Nugraha melanjutkan sekolahnya di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan Desain Produk. Pada Tahun 1990 membuat yayasan Lembaga Bantuan Desain yang diketuai oleh bapak Sobur, dimana yayasan ini bertujuan untuk mengembangkan industri UKM dibidang kerajinan dibantu dengan aplikasi desain. Setelah lulus dari ITB beliau melanjutkan magang kerja di biro konsultan desain di Jerman pada tahun 1992. Pada tahun 2000 Adhi nugraha melanjutkan studinya ke Finlandia untuk menyelesaikan gelar master dan doctor, dan membuat studio di negara tersebut untuk mengembangkan produk-produk tradisional Indonesia agar bisa masuk dan diterima di dunia kontemporer. Pada tahun 2012 Adhi Nugraha membuat Studio yang berlokasi di Lembang Indonesia,dan juga menjadi pengajar di Institut Teknologi Bandung sampai sekarang.