IMG_1969 borobudurBorobudur adalah candi Budha yang terletak di magelang, jawa tengah, Indonesia. Di Bangun saat dinasti Syailendra pada abad ke 8. Ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.UNESCO world heritage sites.

Menurut data balai konservasi borobudur terdapat 1460 relief panel. Bentuk bangunan terdiri atas tiga bagian, bagian kaki candi yang disebut sebagai Kamadhatu yang mewakili sikap manusia yang sangat terikat oleh nafsu duniawi, bagian tengah badan candi yaitu Rupadhatu mewakili sikap manusia yang mulai meninggalkan keinginan dunia dimana terdapat 1300 relief panel yang bercerita tentang Lalitavistara, Jataka, Avadana dan Gandawyuha, bagian atas candi disebut Arupadhatu tidak terdapat relief panel dan hanya stupa dan patung patung.

Relief Panel borobudur

IMG_1976 Bodysatva di surgaBodhisattva berada di surga

Bodhisattva di sura sangat dihormati dan dipuja oleh apsara-apsara dengan membawa bunga bunga, begitu pula dengan bunyi bunyian dari alat musik Turya.Dalam panel ini terlihat Bodhisattva duduk ditengah ditemani oleh apsara-apsara dan mahluk kayangan lainnya dimana terlihat alat musik dan bunga bunga yang menunjukkan pemujaan dan rasa hormat terhadap Bodhisattva.

 

IMG_2003 Bodhisatva turun ke duniaBodhisattva turun ke dunia

Bodhisatva duduk diatas Singgasana dan mulai berangkat ke dunia, keluar dari surga di iringi oleh dewa dewa, naga naga dan yaksa. Ribuan tangan dan badan para dewa mendukung singgasana tersebut, sedangkan ribuan apsara membunyikan alat musik dengan merdu.

Dalam panel terlihat Bodhisatva duduk dalam keadaan samadhi (Dhyanamudra) dalam singgasana dan turun dari surga menuju dunia. Singgasana ini dipegang oleh para dewa, dan terlihat terdapat awan dibawah singgasana tersebut. Apsara dan dewa yang mengiringi membawa payung, kipas, sesaji, dan bunga-bunga ditangan yang melambai-lambai menunjukan gerak turunnya singgasana dengan cepat.

 

IMG_2004 Maya bermimpiDewi Maya bermimpi

Dewi Maya bermimpi pada saat bulan purnama bagaikan salju dan perak dengan enam taring, kaki yang indah, belalai yang putih mulus, kepala yang merah, berjalan mengitari beberapa kali dan akhirnya masuk kedalam tubuh Dewi Maya, dan terlihat juga bunga teratai yang timbul dari mata air dan bumi membelah sampai di surga brahma. Setelah Brahma yang Agung meneteskan setetes air kedalam cawan yang bersih berlapis Lazuli (batu berwarna biru tua), kemudian menyuguhkan kepada bodhisatva dan langsung meminumnya.

Dalam relief panel Ratu Maya (dewi Maya) berbaring di istana, di temani oleh dayang-dayang, ada yang memegang kipas. Diatas kepala Dewi Maya terdapat tempat air dan tumbuh teratai didalamnya. Disudut kiri atas terlihat Bodhisattva berbentuk gajah dengan payung diatasnya.

 

IMG_2020 Bodhisatva lahir d duniaLahirnya Sang Bodhisattva (Shidarta Gautama)

Saat Dewi Maya berada dalam hutan Lumbini dan turun dari kereta, dikelilingi oleh anak-anak dewa dan manusia, berjalan menuju pohon-pohon yang indah. Salah satu dari pohon itu dahannya melengkung ke bawah, karena kekuatannya Bodhisattva, Dewi Maya berdiri dan memegang dahan yang melengkung tersebut, tanpa mengeluarkan tenaga yang banyak, wajahnya menghadap ke surga dengan mulut yang sedikit terbuka. Setelah tiba saatnya, dari sebelah kanan perut lahirlah sang Bodhisattva yang amat suci, Pada waktu itu datanglah Cakra, pemuka para dewa brahma Sehapati membawa dewi Maya. Tanpa ditolong oleh siapapun Bodhisattva berjalan ke arah timur sebanyak 7 langkah, lalu berkata ‘Saya akan menjadi orang pertama dari semua Dharma, yang merupakan akar dari semua kesucian’

Dalam panel terlihat, ditengah relief terlihat pohon Plaksa yang dipayungi. Disebelah kanan rombongan Dewi Maya. Dewi Maya memegang dahan pohon dengan tangan kanan. Dayang-dayang ada yang memegang tangan kiri Dewi Maya dan membawa tempat air. Disebelah kiri pohon plaksa terdapat pemandian. Bodhisatva membuat 7 langkah dan muncul 7 bunga teratai.