Setelah sukses dengan gelaran pertama Seminyak Design Week 2018 lalu, Uma Seminyak kembali menggelar Seminyak Design Week di tahun 2019 yang diadakan pada 18 -27 Oktober 2019 di Bali. Sebagai tagline, “Design for Better Community” merupakan semangat yang melandasi pelaksanaan Seminyak Design Week, membuat program yang dapat menyatukan dunia desain, bisnis, dan kebijakan publik. Semangat ini juga datang dengan harapan setiap program dapat menghadirkan inovasi dan solusi untuk membangun bisnis, melibatkan komunitas, dan memperbaiki kehidupan komunitas. Dalam perhelatan Seminyak Design Week 2019 terdapat Pameran Desain dan Inspiring Talks sebagai program utama, lengkap dengan ragam program lain seperti Design Talks, Design Trail, Creative Workshops, Design Market, Coffee Hopping, dan Satellite Events. EXHIBITION VIEW (PHOTO BY – ANDITO WASI). Seminyak Design Week 2019 berkolaborasi dengan Indonesian Young Architects (IYA) untuk merespon semangat “Design for Better Community”. Dengan tema “Adaptive Re-Use: Aktivasi Ruang-Ruang Yang Tidur” yang diangkat oleh IYA bermaksud ingin menampung aspirasi komunitasnya melalui ide-ide arsitektur. Para arsitek muda mengamati morfologi kota di Pulau Bali yang dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, kultur, dan adat. Bali terus berubah seiring bertambahnya waktu, serta semakin dipenuhi oleh berbagai macam komunitas. Tanpa disadari, yang diperlukan adalah ruang-ruang untuk menampung aspirasi komunitas di suatu ruang sosial. IYA mendapati bahwa bangunan yang ditinggalkan atau bangunan terlantar layak menjadi social space yang efektif apabila dilakukan perancangan yang tepat. EXHIBITION VIEW (PHOTO BY – ANDITO WASI). Seminyak Design Week 2019 menampilkan eksplorasi dan inovasi penciptaan benda oleh para designer dan artisan, untuk mencari solusi yang lebih baik terhadap lingkungan dan komunitas di sekitarnya dalam bentuk produk dan furnitur. Tahun ini, Seminyak Design Week mengajak para fresh graduate dan mahasiswa dengan potensi karya yang progresif dan kreatif untuk mengikuti pameran. Mereka memanfaatkan teknologi dalam aplikasi karya-karya, misalnya Augmented Book serta Pygmy. Benda merupakan bagian dari peradaban manusia, dan benda tersebut tidak hanya berfungsi membantu manusia, namun juga menekankan status sosial, gaya hidup, dan juga representasi pemakainya. Penciptaan benda oleh manusia saat ini sudah menggerus hubungan manusia dengan alam sehingga terjadi ketidakseimbangan ekologi. Teknik dan material baru diharapkan dapat menjadi alternatif dan solusi untuk menghadapi tantangan agar hubungan alam dengan manusia dapat kembali menjadi kebaikan. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Handhyanto Hardian, seorang product designer yang juga berperan dalam mengurasi desain produk dan furnitur yang akan dipamerkan. EXHIBITION VIEW (PHOTO BY – ANDITO WASI). Tahun ini dari tim Asosiasi Desain Grafis Indonesia...